PACITAN– Cuaca ekstrem memicu tanah longsor melanda Dusun Maron, Desa Wonoasri, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, pada Selasa malam (17/12/2024) pukul 20.30 WIB.
Longsor ini mengakibatkan tembok sisi rumah milik warga Saron (66) mengalami kerusakan parah. Kejadian tersebut dilaporkan pada Rabu pagi (18/12/2024) pukul 09.00 WIB.
Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kecamatan Ngadirojo sejak pukul 15.00 hingga 18.00 WIB. Akibatnya, tanah di lereng samping rumah Saron yang memiliki struktur labil ambrol, menyebabkan tembok sisi rumahnya ambruk.
“Struktur tanah di samping rumah memang labil, ditambah curah hujan tinggi, sehingga tanah longsor tidak dapat dihindarkan,” ungkap Kepala Desa Wonoasri, Rudi Setyawan.
Saat ini, rumah bagian depan masih tertimbun tanah, sementara Saron dan istrinya hanya dapat menempati bagian belakang rumah. Cuaca di sekitar lokasi masih mendung, dan struktur tanah di sekitar rumah dinilai masih berisiko longsor lanjutan.
Warga setempat bahu-membahu melakukan kerja bakti untuk menyingkirkan tanah dari dalam rumah. Meski demikian, pembersihan membutuhkan waktu karena volume tanah yang cukup banyak.
Pihak pemdes pun mengapresiasi solidaritas warga. “Kami terus mengimbau warga untuk tetap berhati-hati, terutama jika hujan kembali turun,” katanya.
Kerugian materiil akibat longsor ini diperkirakan mencapai Rp5 juta. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Kepolisian sektor Ngadirojo, bersama aparat desa, telah memberikan bantuan berupa paket sembako kepada keluarga Saron.
“Kami juga berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk memastikan penanganan lebih lanjut,” ujar Kapolsek Ngadirojo, Iptu Makhmuddi, saat meninjau lokasi.
Warga diimbau untuk waspada terhadap potensi longsor susulan mengingat kondisi cuaca ekstrem di Pacitan yang masih melanda. (*)
0 Komentar